Kuduran Wanayasa 2015Minggu siang 27 September 2015, warga kecamatan Wanayasa tumplek blek memenuhi jalanan kecamatan. Hari itu ada kegiatan pesta rakyat yang sudah secara rutin diadakan oleh warga kecamatan Wanayasa. Kegiatan pesta rakyat tersebut bernama Kuduran Budaya dengan agenda puncaknya yaitu Bentang ondol sewu meter.

Wanayasa sendiri merupakan salah satu kacematan yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Lokasinya berada di sebelah barat Dataran Tinggi Dieng.

Pesta rakyat Kuduran Budaya merupakan buah dari kreatifitas seniman muda Wanayasa. Kegiatan ini menjadikan ondol sebagai objek utamanya. Ondol sendiri merupakan jajanan tradisional yang dibuat dengan bahan utama singkong. Di beberapa lokasi, jajanan ini disebut juga ondol-ondol atau bola-bola singkong karena bentuknya yang memang bulat seperti bola.

Cara membuat ondol sangat gampang dan praktis. Singkong dikupas kemudian dicuci  bersih dan diparut, setelah diparut peras parutan singkong tersebut. Setelah parutan singkong itu agak kering maka dikasih garam dan aduk merata dan menjadi sebuah adonan.

Setelah itu buatlah adonan tadi ke dalam bulatan-bulatan seperti bola. Langkah selanjutnya adalah panaskan wajan yang berisi minyak mendidih dan masukan ondol tadi ke dalamnya. Goreng ondol tersebut sampai kuning keemasan, gunakan api sedang saat menggoreng, agar ondol-ondol tersebut tidak gosong.

Tumpeng nasi jagung

Agar lebih menarik dan ramai sebagai sebuah pesta rakyat, ondol tersebut ditusukkan ke lidi mirip sate. Lalu disambung-sambung dengan dibungkus plastik. Setelah disambung lalu digantung di sebuah tempat yang sudah disiapkan membentang sepanjang jalan raya kecamatan dengan panjang sewu meter atau 1 kilometer.

Agenda yang melibatkan para siswa SMK di wilayah kecamatan Wanayasa ini berhasil mengundang antusiasme warga. Ribuan warga keluar rumah memenuhi jalanan kecamatan di mana ondol dibentangkan. Setelah ondol selesai dibentangkan, ondol bisa diperebutkan oleh warga dan selanjutnya bisa dinikmati bersama-sama.

Tak selesai sampai di situ, setelah itu warga kembali berkumpul di salah satu kebun warga yang diberi nama kebun budaya kinara-kinari. Di sana telah disiapkan tumpeng, namun berbeda dari tumpeng-tumpeng pada umumnya, tumpeng yang tersedia berbahan utama nasi jagung, bukan nasi beras. Tumpeng nasi jagung ini dilengkapi dengan lauk urab, ikan asin, sambel terasi, dll. Nikmaaaaattttt!

Pesta rakyat ini berjalan tidak hanya hari itu saja, melainkan sudah berlangsung sejak satu minggu sebelumnya. Agendanya beraneka ragam, dari mulai pentas seni siswa-siswa, gerak jalan, ritual pembedulan singkong, festival tari, pacuan kuda lumping, dan lain sebagainya.

Ke depan, kegiatan ini diharapkan bisa dikemas lebih menarik lagi agar bisa mengundang banyak wisatawan, sehingga bisa meramaikan dan memajukan daerah. (Amin)




Leave a Reply to Anonymous Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Kategori : budaya
Keyword :


Statistik Pengunjung

  • 1872825Total halaman dikunjungi:
  • 39Halaman dikunjungi hari ini:
  • 238Halaman dikunjungi kemarin:
  • 943215Total Pengunjung:
  • 28Pengunjung hari ini:
  • 134Pengunjung kemarin:
  • 1Pengunjung online:
  • January 1, 2019Statistik terhitung sejak: