ARIS ANDRIANTO; TEMPO.CO, Dieng – Pertunjukan Jazz di Atas Awan yang merupakan rangkaian Dieng Culture Festival 2014 tak berjalan mulus. Ribuan pengunjung gagal sampai ke Dieng karena terjadi kemacetan parah di jalur wisata Wonosobo-Dieng. Kemacetan itu disebabkan oleh karnaval di Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
Antrean panjang kendaraan roda empat yang hendak menuju acara Jazz di Atas Awan tertahan di sekitar gardu Kejajar, Wonosobo. Jaraknya sekitar 6 kilometer dari Dieng. “Untung saya naik sepeda motor, jadi masih bisa menerobos kemacetan,” ujar Anang Firmansyah, 27 tahun, wisatawan dari Purwokerto, pada Sabtu, 30 Agustus 2014.
Wisatawan lain, Hanif, 26 tahun, menuturkan, selain karnaval, kemacetan diperparah oleh sebuah truk yang mogok di tanjakan. Pengunjung yang gagal sampai ke obyek wisata Dieng kecewa. “Tiket VVIP saya sia-sia,” ujar Dharmawan, 45 tahun, dari Kecamatan Cawas, Klaten.
Chandra Iswinarno, wisatawan lainnya, mengatakan seharusnya panitia mengantisipasi rute alternatif melalui jalur Banjarnegara. Pemerintah sudah saatnya memperhatikan jalur wisata ke Dieng, apalagi saat ini ada gelaran Dieng Culture Festival yang menjadi magnet wisata.
Kategori : budaya, Dieng, Seputar Banjarnegara, Wisata
Keyword : 2014, anak bajang, cukur, culture, dcf 5, dcf V, dieng, dieng culture festival, Festival, gembel, gimbal, rambut
Leave a Reply