Festival Ujungan Bakal Meriah.

 

Banjarnegara: bertempat di Desa Kemranggon Kec. Susukan Kab. Banjarnegara bakal di gelar pesta budaya bertajuk Festival ujungan yang di gelar 21 s/d 30 September 2018.

Ujungan merupakan ritual minta hujan yang dilaksanakan dengan cara adu pukul menggunakan bilah rotan. Ritual ini dilaksanakan di musim kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan. Di wilayah Kabupaten Banjarnegara tradisi ujungan tumbuh berkembang di wilayah Kademangan yang kehidupan masyarakat waktu itu bergantung pada aliran sungai Gumelem dari tetesan air gunung berbatu. Tradisi jungan diperkirakan merupakan warisan kejayaan Majapahit.

Ketua Dewan Kesenian Kec. Susukan sebagai inisiator menyampaikan Tradisi Ujungan akan dikemas secara artistik dan massif sebagai wujud pelestarian budaya sekaligus sebagai promosi pariwisata

Berbagai kegiatan antara lain pertunjukan sulap, festival kenthongan, lomba mewarnai, lomba melukis, lomba tari kreasi modeling, senam aerobik, Orkes Keroncong Camelia pemutaran film dan musik dangdut.

Rabu, 26 Sept 2018 dilakukan ritual pengambilan air barokah di sumber pemandian air panas Pingit Gumelem Wetan oleh bedhogol (sesepuh Desa)  diiringi Kakang Mbekayu dan perawan sunthi yang merupakan kembang Desa dari 15 Desa di Kec. Susukan.

Kamis, 27 Sept 2018 Tradisi Takiran sebagai wujud rasa syukur warga  dari masing masing Kepala Keluarga se Desa  Kemranggon membawa tenong berisikan takir dan digelar sepanjang jalan utama desa kemudin dinikmati bersama wisatawan.

Pukul 20.00 dilaksanakan ritual cowongan, yaitu ritual tradisional minta hujan dengan menggunakan gayung tradisional (siwur) . dan orang orangan dari suket (rerumputan) semacam jaelangkung.

Usai ritual cowongan bersambung festival musik Tundhan Belis, yaitu musik tradisional menggunakan alat dapur. Musik ini biasanya digunakan untuk mencari warga yang hilang akibat dibawa oleh makhluk halus yang disebut “kelong/lampor/wewe gombel” atau sebangsanya.

Jumat, 28 September 2018 pukul 13.00 – 17.00 ritual ujungan yang merupakan ritual minta hujan dengan cara adu pukul menggunakan bilah rotan. Ujungan diikuti oleh wakil dari semua desa di wilayah Kecamatan Susukan dipimpin oleh seorang Wlandang (wasit).

Suasana mistis Festival Ujungan berganti suasana suka ria Pkl. 20.00 dengan penampilan pertunjukan kesenian, ensambel musik Mexico dari Grup Nayeche pimpinan Leon Gilberto Medelin Lopez, penari lengger dari Jepang Jurry Suzuki, Sendratari Ujungan dan Barongsay.

Sabtu, 29 September 2018 pukul 10.00 – 17.00 diselenggarakan ruwat bumi yg dipercaya oleh sebagaian orang jawa sebagai media menetralisir energi negatif yang datang dari alam. dan pentas wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Pepeng dengan cerita Lahirnya Gatotkaca.

Minggu, 30, September 2018 atraksi Gropyok iwak, sepeda santai dan lomba mancing dan malam harinya ditutup dengan pesta kembang api.SWu

Pada ritual pengambilan air kaberkahan akan hadir wisatawan asing dari berbagai negara Eropa, Amerika, Amerika Latin dan Asia. Imbuh Yusmanto sang inisiator Festival Ujungan. (Dien’s-18)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Kategori : budaya, Seputar Banjarnegara
Keyword :


Statistik Pengunjung

  • 1982689Total halaman dikunjungi:
  • 64Halaman dikunjungi hari ini:
  • 337Halaman dikunjungi kemarin:
  • 986399Total Pengunjung:
  • 38Pengunjung hari ini:
  • 143Pengunjung kemarin:
  • 3Pengunjung online:
  • January 1, 2019Statistik terhitung sejak: