Banjarnegara: Dieng Culture Festival (DCF) merupakan event yang masuk dalam 100 event Wonderful Indonesia dan telah mendapat penghargaan Anugerah Pesona Indonesia masuk peringkat dua, maka event ini selalu di tunggu oleh para wisatawan, perhelatan DCF 2019 telah mampu menyedot wisatawan domistik kurang lebih177 ribu dan wisatawan mancanegara 930 orang, adapun pengaruh perekonomian secara multiplier effect mencapai kurang lebih 70,8 M (Ketua Panitia DCF 2019 Alif Faozi)
Hal yang paling ditunggu pada setiap gelaran DCF selain Jaz Atas Awan adalah pencukuran rambut gembel bocah bajang yang terbentuk secara alami, ritual pencukuran rambut gembel Tahun ini di gelar minggu 4 Agustus 2019 lokasinya di komplek candi Arjuna dan diikuti 11 anak yang berasal dari beberapa daerah selain Kabupaten Banjarnegara yaitu Wonosobo, Temanggung, Batang dan bahkan ada yang dari Jakarta.
Prosesi pencukuran rambut gembel diawali dengan ritual jamasan bertempat di komplek Darmasala (pemandian kuno) dimana terdapat ada dua sendang yaitu Sedayu dan Sendang Maerokoco, jamasan dilakukan kaum hawa dipimpin oleh Ibu Iis Syamsudin Isteri Wakil Bupati Banjarnegara dan diikuti Ibu Julie Trisnadewani selaku Ketua rombongan Dewan Pertimbangan Presiden dan para isteri pejabat Forkompinda.
PLH Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemun hadir dan memberi sambutan selamat datang serta mencukur rambut gembel si bocah Bajang, secara berurutan pencukuran di lakukan oleh Bupati Banjarnegara Budhi sarwono, Asisten Deputi Pemasaran Kemenpar RI, Pejabat Disporapar dan Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, BPCB dan Pejabat Forkompinda Banjarnegara.
Satu persatu pencukuran rambut gembel si Bocah Bajang di lakukan setelah semua kudangan/permintaan unik yang terkadang di luar nalar telah dipenuhi. Rambut gimbal yang tumbuh secara alami oleh masyarakat Dataran Tinggi Dieng dipercaya sebagai titisan leluhurnya, untuk anak laki laki berambut
gimbal titisan Kiai Kolodete dan anak perempuan berambut gimbal titisan Nyai Ronce Kala Prenye abdi pemerintahan pantai laut selatan.
Pencukuran diawali memotong rambut gimbal anak Bajang bernama Sakura Al Zahwa Agustin berasal dari Sunter-Tanjung Priuk Jakarta Utara dengan kudangan /permintaan uang tunai 4 juta rupiah, Laila Nurafifah kudangannya bakso, sepeda warna oranye dan handphone. Permintaan yang unik dari Kayang Ayuningtyas Nugroho 5 tahun es cream berwarna coklat, lain lagi Alifah Nazwa Azkia 3 tahun minta kambing betina dan jantan masing masing satu ekor.
Berbagai permintaan yang unik ada yang minta cambuk, klintingan dan topeng oleh Siti Khotimah, ada lagi Jihan Candraningtyas 5 tahun minta sebuah laptop, ailla Khanza Khasanah 5 tahun dari Temanggung minta uang empat ribu rupiah, Laila Khafiyatun Nasfa 4 tahun dari Kab. Batang minta sepeda warna pink, Hanifa rasyida Putri meminta liburan ke pantai bersama keluarga. Lain lagi permintaan unik Dinda Syifa Ramadhani 4 tahun dari kab. Wonosobo kudangan/permintaannya adalah kentut ibunya satu plastik dan telur puyuh 1 butir. Sementara Mufalia Sofiyana 5 tahun dari Batur Banjarnegara kudangannya cincin dan durian.
Kesakralan prosesi pencukuran rambut gimbal semakin kental dengan suara gending siteran jawa dan terdengar kidungan sebagai panjatan doa kepada sang pencipta harapanya Dieng akan selalu hidup dengan ragam seni, budaya dan tradisinya. (dien’s-19)
Kategori : budaya, Dieng
Keyword :
Leave a Reply