Ketika kita mendengar istilah “Dolanan Anak” terlintas dalam benak kita akan pemainan modern yang banyak dijumpai sekarang ini. Bukan menjadi rahasia umum lagi jika hampir semua anak sekolah sudah mengenal game modern, baik melalui Televisi bahkan dalam genggaman tangan mereka yang berbentuk Handphone atau tablet. Ketika kita flashback kebelakang, dua puluh tahun yang lalu, dimana handphone atau televisi belum menjamur seperti sekarang ini, “permainan tradisional” merupakan pemainan yang sangat digemari pada jamannya. Diantaranya adalah permainan tradisional di Kecamatan Susukan berupa”Sunda Manda, Baron, Jonjang, Slumpringan, Danga, Unclang, Dir diran, Gateng” dan masih banyak lagi. Anak-anak disaat itu begitu gembira ketika bermain bersendau gurau dengan teman-temannya. Sungguh sekarang sangat ironis, hampir disemua desa, permainan tradisional mulai tergerus oleh permainan modern. Wacana inilah yang membangkitkan semangat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara untuk menggali kembali dolanan tradisional di Kabupaten Banjarnegara melalui “FESTIVAL DOLANAN ANAK KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013”. Peserta untuk saat ini adalah siswa SD/MI perwakilan kecamatan se Kabupaten Banjarnegara.
Kegiatan ini akan berlangsung pada tanggal 28 Desember 2013, dan melalui kegiatan ini diharapkan, kecintaan akan nilai-nilai luhur pada dolanan anak tradisional terhadap generasi muda semakin meningkat.
Kategori : budaya, Seputar Banjarnegara
Keyword :
Leave a Reply