Wisatawan mengikuti upacara Pengambilan Tirta Rahayu (Air Keselamatan) di Sendang Tirta Rahayu Goa Watu Payung yang dilaksanakan setiap tanggal 1 syuro (1 Muharom) di Desa Rakitan Kecamatan Madukara Kab.Banjarnegara 11 September 2018.Prosesi pengambilan Tirta Rahayu di awali dengan upacara penyerahan Kendi pangati ati, pusaka piandel Rakitan dan batu mulia Kalacakra oleh Kepala Desa Rakitan kepada sesepuh Rakitan untuk dikirab menuju Sendang Tirta Rahyu.
Sendang Tirta Rahyu Goa Watu Payung merupakan Sumur alam yang sumber airnya dari tetesan air yang keluar dari gowa batu dengan kedalaman cekungan kurang lebih 10 m dan menyerupai payung sehingga tempat itu bernama Gowa Watu Payung yang konon sebagai tempat persinggahan Ki Saketi seorang prajurit mataram pada saat perang melawan penjajah. Di sendang Tirta Rahyu Goa Watu Payung inilah Tirta Rahayu (air bertuah) di ambil yang dipimpin oleh mabah Suma sang Jurukunci. setelah batu mulia Kalacakra dimasukan dalam gentong sendang sebagai tetular air bertuah.
Ritual pengambilan Tirta Rahayu diikuti oleh ratusan mayarakat dan pengunjung dari luar daerah yang sudah antri dari pagi hari untuk mendapat Tirta Rahayu. Air tersebut dipercaya sebagian masyarakat sebagai air bertuah yang sangat bermanfaat dalam kehidupan, banyak pengunjung yang melakukan ritual raup (cuci muka) dengan maksud agar awet muda, pancar aura, dekat jodoh dan banyak pula yang membawa pulang sebagai pelaris usaha maupun pengusir hama tanaman bagi petani.
“Kula nyuwun toya rahayu niki kangge kepentingan lantaran nyadong rejeki maring pengeran mas” ungkapan yang polos ibu Sumini dari Pekalongan.
Pada hari tertentu selasa kliwon dan Jum’at Kliwon maupun Weekend banyak wisatawan lokal maupun luar daerah yang datang untuk sengaja mengambil air Sendang ataupun hanya menikmati eksotiknya Goa Watu Payung yang menyejukan (Dien’s-18)
Kategori : budaya, Seputar Banjarnegara
Keyword :
Leave a Reply